iklan

Iklan

Jumat, 09 April 2021

Bisnis Olahan Makanan Jepang itu Menguntungkan!


Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan pengalaman seorang mahasiswa bernama Rayhan yang melakukan bisnisnya sembari menjalankan kuliah. Rayhan adalah seorang mahasiswa semester akhir di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Administrasi Niaga. Ia melakukan Bisnis ini bersama temannya bernama “Mentaishi” sebuah produk makanan Jepang. Bisnis yang dijalaninnya telah berdiri selama satu tahun, bertempat di Pondok Bambu, Jakarta Timur. Saat ini Mentaishi memiliki tiga cabang, Pondok Bambu, Rawa Mangun dan Thamrin.

Rayhan menceritakan bagaimana awal bisnisnya ini berdiri. Pada tahun 2019 saat hari libur semester genap, ia diajak bersama oleh temannya untuk melakukan bisnis produk makanan bernama Mentai. Awalnya Rayhan ragu, lalu ia meminta pendapat kepada orang-orang sekitar, baik keluarga maupun teman. Akhirnya Rayhan memutuskan untuk mencoba bisnis ini.


Pada dua bulan pertama pembukaan, Rayhan menjalani bisnisnya sendiri karena temannya sedang menjalani pertukaran mahasiswa di Turki. Setelah temannya kembali ke Indonesia, Mentaishi mengalami peningkatan. Di bulan keempat hingga keenam, Mentaishi mengalami masa-masa keemasan, karena pembeli tertarik dengan inovasi terbaru produk makanan ini dan didukung juga oleh promosinya di media sosial. Namun pada awal tahun 2020 dimana isu virus Covid-19 ini muncul, Mentaishi mulai mengalami penurunan penjualan dan terpaksa Rayhan beserta temannya untuk menutup usahanya selama satu bulan. Tak lama kemudian Rayhan membuka kembali usahanya, dengan penghasilannya yang stabil, tidak naik ataupun turun. Namun dengan penghasilan tersebut membuat Mentaishi memiliki cabang di sekitar Kota Jakarta.


Rayhan membuka bisnis ini pada semester lima, dimana pada semester ini mahasiswa sedang sibuk-sibuknya dalam menjalani masa perkuliahan. Kesulitan yang dialami Rayhan dalam menjalani bisnis ini adalah membagi waktu. Rayhan harus membagi waktu dalam mengerjakan tugas dan mengikuti mata kuliahnya karena itu adalah kewajiban seorang mahasiswa. Pada pagi hari ia mengikuti kelas perkuliahannya, setelah itu jika ia tidak memiliki tugas perkuliahan lainnya seperti kerja kelompok, rapat, dll. Ia selalu kembali ke rumah dan pergi untuk mengontrol bisnisnya. Setiap hari kamis setelah selesai kuliah, Rayhan rutin menyempatkan dirinya untuk membeli bahan-bahan. Selama menjalani bisnis ini, Rayhan mengatur manajemen waktunya dengan sangat baik, hingga ia harus mengorbankan waktu dan tenaga. Namun lingkungan Rayhan selalu membantu dan mendukung usaha yang dijalaninya.

Menurut Rayhan jika ingin mejalankan sebuah bisnis pada saat menjalankan studi perkuliahan, pertama adalah mengatur waktu, kedua kita dapat memprioritaskan apa yang lebih penting dilakukan dan apa yang harus dikorbankan. Dan ketiga saat menjalankan bisnis sembari kuliah kita harus selalu siap tenaga, namun lelah kita akan terbayar dengan hasil yang didapat dalam berbisnis. Pelajaran yang Rayhan dapat dalam menjalani bisnis Mentaishi ini adalah lebih mengetahui bagaimana cara memperlakukan pelanggan dengan baik, dan mengatur waktu dalam menjalani kuliah sembari berbisnis. Harapan Rayhan adalah agar kita tidak ragu untuk membuka sebuah usaha selama kita dapat melakukan tiga hal tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi link berikut https://youtu.be/-2Ho3J7Fdgo

14 komentar:

ADVERSITY QUOTIENT IN IMPROVING MILLENNIAL GENERATION SALESPEOPLE'S PERFORMANCE IN THE INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0

Pada kesempatan kali ini saya akan meringkas isi sebuah artikel kewirausahaan. Seperti kita ketahui, memberikan pelayanan yang memuaskan bag...