iklan

Iklan

Minggu, 18 April 2021

ADVERSITY QUOTIENT IN IMPROVING MILLENNIAL GENERATION SALESPEOPLE'S PERFORMANCE IN THE INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0

Pada kesempatan kali ini saya akan meringkas isi sebuah artikel kewirausahaan. Seperti kita ketahui, memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen dari perusahaan sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan dalam berbisnis. Dalam hal ini penjual merupakan salah satu sumber daya manusia yang berperan penting dalam meingkatkan laba perusahaan. Kontribusi tenaga penjual yang terjadi saat ini adalah sales force era baby boomer yang mulai pensiun dan tergantikan oleh generasi milenial yang mendominasi tenaga kerja saat ini. Karyawan baru yang ada di perusahaan rata-rata diisi oleh generasi milenial,yang sangat terkait dengan teknologi, benar-benar instan, mudah menyerah. Berbeda dengan generasi sebelumnya, hal tersebut merupakan salah satu tantangan baru bagi dunia kerja.

Di dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Generasi X dan Baby Boomers adalah generasi yang pantang menyerah dalam segala hal, berbeda dengan generasi milenial yang kurang berkomitmen, mereka lebih mencari peluang untuk tumbuh kembang pribadinya sendiri daripada fokus pada pekerjaan yang menyia-nyiakan waktu. Namun, hal itu dapat menyebabkan mereka mengubah keterlibatan kerja mereka lebih cepat dari generasi sebelumnya.

Generasi milenial sering disebut sebagai generasi yang menyukai kebebasan dan fleksibilitas seperti kebebasan bekerja, belajar, dan berbisnis yang ditandai dengan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.Permasalahan yang terjadi adalah adanya ketidaksesuaian perlakuan oleh perusahaan yang menggeneralisasi cara sistem kerja, pembelajaran tenaga penjual antara baby boomer dan generasi milenial. Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa perusahaan harus memperhatikan Adversity Quotient dari para tenaga penjualan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan tersebut.

Dalam artikel ini dijelaskan bahwa Adversity Quotient (AQ) adalah seberapa buruknya suatu kondisi yang dialami oleh seseorang yang dapat menghadapi tantangan tersebut. Emosional, pasrah, berhenti belajar, merupakan tanda orang yang tidak dapat mengatasi kesulitan. Ketika seseorang menghadapi situasi yang sulit dan berbahaya, orang yang memiliki AQ tinggi akan bekerja secara maksimal dengan beradaptasi sebaik mungkin terhadap berbagai kesulitan serta membuat solusi terbaik untuk dirinya sendiri. Ditambah dengan respon yang positif dan cepat terhadap segala tantangan yang ada. 

Para karyawan yang memiliki AQ tinggi cenderung menghadapi situasi yang menantang dalam organisasi dibandingkan dengan karyawan AQ rendah. Secara umum, konsep AQ dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan kinerja dan fungsi kehidupan sosial. Mereka yang tidak dapat mengatasi kesulitan dapat menjadi kewalahan dan emosi dengan mudah, kemudian mundur dan berhenti mencoba upaya mereka lebih jauh. Organisasi perlu mengidentifikasi AQ semua karyawan penjual yang kemudian dikembangkan untuk menjadikan mereka pemimpin masa depan. Pada  revolusi industri 4.0 ini teknologi berdampak pada semua disiplin ilmu, seluruh rantai nilai dan faktor yang menantang bagi fungsi sumber daya manusia. 

Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu pertama menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang membentuk dan meningkatkan Adversity Quotient (AQ) tenaga penjualan, kedua menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk generasi milenial guna mengatasi masalah pendekatan perusahaan terhadap karyawannya yang mulai beralih dari generasi X ke generasi milenial, ketiga memberikan solusi berupa model faktor utama dampak AQ terhadap kinerja tenaga penjual generasi milenial dalam Revolusi Industri 4.0. Model ini bedasarkan permasalahan yang selalu dihadapi perusahaan.

Artikel ini menjelaskan pengertian dari berbagai generasi, seperti generasi Baby Boomer adalah generasi yang lahir antara tahun 1946-1964 dan merupakan generasi tertua di dunia kerja saat ini. Setelah generasi Baby Boomer yaitu generasi X yang lahir antara tahun 1965-1980. generasi penerus, yang lahir antara tahun 1981 dan 2000, dikenal sebagai generasi Milenial, generasi Net, atau generasi Y. Generasi milenial adalah generasi individu yang lahir pada tahun 1981-2000. Milenial lahir antara tahun 1980 dan 2000 lahir antara tahun 1980 - sekarang.

Seseorang yang memiliki AQ yang tinggi akan mendapatkan manfaat dalam segala aspek kehidupan karena akan terus berusaha menghadapi segala kesulitan hingga berhasil mengatasinya. Sebaliknya, mereka yang memiliki AQ rendah akan mengalami kesulitan menghadapi segala kesulitan dan tantangan karena sifatnya yang pendiam,. Perusahaan dapat mengkategorikan karyawannya berdasarkan dimensi AQ yaitu CO2RE (Control, Origin, Ownership, Reach, Endurance) sehingga perusahaan dapat mengetahui karyawan yang berpotensi untuk dikembangkan dengan harapan kinerja dapat menjadi karyawan yang optimal dan berpengetahuan luas.

Pendekatan yang dijelaskan dalam artikel ini adalah dimulai dari tingkat rekrutmen dan seleksi karyawan. Hal ini dikarenakan tingkat AQ yang pertama merupakan dasar dari seseorang yaitu melalui pendidikan antara dan kedua adalah faktor dukungan keluarga yang merupakan kunci peningkatan AQ. Perusahaan harus menganalisis kedua faktor tersebut sebelum memutuskan menerima karyawan karena keduanya berada di luar kendali perusahaan. Pendekatan ketiga adalah memberikan kepemimpinan kepada delegasi dan memungkinkan para milenial berpartisipasi aktif dalam membentuk budaya kepemimpinan mereka. Keempat, mengembangkan bentuk komunikasi sosial antargenerasi yang memungkinkan terjadinya diskusi yang lebih luas baik secara online maupun tatap muka. Kelima, menciptakan lingkungan yang fleksibel dalam waktu kerja dan sistem pembelajaran karyawan / kerja virtual dimana generasi milenial dapat mengembangkan potensinya. Keenam, pelatihan penjualan memainkan peran kunci dalam meningkatkan kinerja karyawan Generasi milenial pada revolusi industri 4.0 yang sangat lekat dengan dunia digital menuntut perusahaan membuat sistem kerja dengan menggunakan media digital. 

Saat ini era generasi baby boomer yang mulai pensiun dan mulai tergantikan oleh generasi milenial yang mendominasi angkatan kerja saat ini. Ada perbedaan yang signifikan antara generasi milenial dan generasi x dari segi karakteristik dan gaya kerja dimana generasi X lebih loyal dan memiliki gaya pekerja keras dibandingkan dengan milenial yang fokus pada diri sendiri, instan dan mudah menyerah. Namun dari segi kegunaan teknologi dalam bekerja dapat menyebabkan mereka mengubah keterlibatan kerja lebih cepat, toleran dan dapat bekerjasama dengan tim lebih baik dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengubah AQ negatif karyawan, yaitu kurang berkomitmen, fokus mencari peluang untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi mereka, menyerah dan seketika menjadi positif dan mengembangkan AQ positif dengan menyediakan jam kerja yang fleksibel,

lingkungan kerja yang menyenangkan, kemajuan karir, dan pembelajaran digital, membangun hubungan antar generasi, dan sistem penghargaan. Dengan begitu, karyawan bagian sales force akan merasa loyal terhadap perusahaan, turn over perusahaan yang rendah, dan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa dalam berbagai generasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan tentu saja memiliki suatu tujuan yang sama yakni meningkatkan laba perusahaan. Meskipun dalam berbagai generasi tersebut masing-masing memiliki nilai lebih dan kurang dalam menjalankan suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan memperhatikan Adversity Quotient (AQ) terhadap calon karyawannya. Hal ini terjadi karen karyawan yang memiliki AQ tinggi cenderung menghadapi situasi yang menantang dalam organisasi dibandingkan dengan karyawan AQ rendah. Sehingga perusahaan tidak melihat dari generasi manakah kita, asal kita dapat memenuhi kriteria perusahaan yakni memiliki AQ tinggi.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADVERSITY QUOTIENT IN IMPROVING MILLENNIAL GENERATION SALESPEOPLE'S PERFORMANCE IN THE INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0

Pada kesempatan kali ini saya akan meringkas isi sebuah artikel kewirausahaan. Seperti kita ketahui, memberikan pelayanan yang memuaskan bag...